Korea Selatan menghadapi krisis demografi serius dengan tingkat kelahiran terendah slot depo 5k di dunia, yaitu 0,75 anak per wanita pada tahun 2024. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah meluncurkan berbagai kebijakan baru yang bertujuan mendukung keluarga muda dan meningkatkan angka kelahiran.
Pada Juli 2024, Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan pembentukan Kementerian Strategi Kependudukan. Kementerian ini akan bertanggung jawab merancang dan mengoordinasikan kebijakan terkait rendahnya angka kelahiran, penuaan populasi, angkatan kerja, dan imigrasi. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menangani masalah demografi secara menyeluruh.
Insentif Keuangan untuk Orang Tua
Pemerintah memperkenalkan berbagai insentif keuangan untuk mendukung orang tua dan mendorong angka kelahiran. Setiap bayi yang lahir pada tahun 2024 akan menerima total dukungan sebesar 29,6 juta won (sekitar Rp 350 juta) hingga usia 18 tahun. Dukungan ini mencakup tunjangan kelahiran, subsidi bulanan, dan bantuan pendidikan.
Selain itu, pembayaran cuti orang tua juga ditingkatkan. Cuti ayah diperpanjang dari 10 hari menjadi 20 hari, dan cuti orang tua dapat diambil hingga 36 bulan untuk anak berusia 12 tahun ke bawah. Pemerintah juga memberikan subsidi bagi perusahaan yang mempekerjakan pengganti sementara selama cuti orang tua .
Dukungan Perumahan dan Pendidikan
Untuk meringankan beban keluarga muda, pemerintah memberikan prioritas dalam alokasi perumahan dan pinjaman rumah dengan bunga rendah bagi pasangan yang baru menikah atau memiliki bayi baru lahir. Sebanyak 120.000 unit rumah akan dialokasikan untuk keluarga dengan bayi baru lahir .
Di bidang pendidikan, pemerintah memperkenalkan program pendidikan gratis untuk anak usia 5 hingga 7 tahun, serta memperluas program asuhan setelah sekolah dan berbagai program pendidikan untuk siswa sekolah dasar guna mengurangi beban pendidikan bagi orang tua .
Dukungan dari Pemerintah Daerah
Selain kebijakan nasional, pemerintah daerah juga meluncurkan program dukungan untuk keluarga muda. Misalnya, Pemerintah Kota Incheon meluncurkan program “100 million + 1 dream,” yang memberikan total bantuan sebesar 100 juta won untuk setiap anak yang lahir, mencakup tunjangan bayi, subsidi pendidikan, dan biaya transportasi untuk wanita hamil .
Tantangan dan Harapan
Meskipun kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengatasi krisis demografi, tantangan tetap ada. Faktor-faktor seperti biaya hidup yang tinggi, tekanan pekerjaan, dan perubahan nilai sosial mempengaruhi keputusan pasangan muda untuk memiliki anak.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Korea Selatan berharap dapat membalikkan tren penurunan angka kelahiran dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi keluarga muda.