swth.info – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, menyampaikan pandangannya mengenai peluang dan tantangan ekonomi Indonesia di tahun 2025. Dalam kepercayaan warga Tionghoa, tahun 2025 adalah tahun shio ular kayu, yang melambangkan pengetahuan dan keanggunan. Keyakinan ini juga dianggap sebagai perlambang tahun pertumbuhan dan ketahanan.
Peluang Ekonomi
- Pertumbuhan Ekonomi:
- Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada 2025. Target ini dianggap moderat dan dapat menjadi modal untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi tinggi yang pernah dicapai di masa lalu, yaitu 6-7 persen.
- Proyeksi dari berbagai lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia, dan OECD juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,1-5,2 persen pada 2025.
- Peluang Digital:
- Transformasi digital membuka peluang besar bagi pengusaha muda di Indonesia. Potensi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai 146 miliar dolar AS pada 2025. Namun, tantangan infrastruktur teknologi tetap menjadi penghalang utama.
- Pembangunan Ibu Kota Nusantara:
- Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diharapkan dapat memacu pemerataan pembangunan dan menarik investasi sebesar Rp466 triliun, dengan 80 persen diharapkan berasal dari sektor swasta11.
Tantangan Ekonomi
- Penurunan Kelas Menengah:
- Jumlah kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan signifikan, dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta orang pada 2024. Penurunan ini mengancam konsumsi domestik yang menjadi penggerak utama perekonomian.
- Penurunan kelas menengah juga berpotensi mengurangi pendapatan pajak dan stabilitas sosial-ekonomi.
- Tantangan Struktural:
- Indonesia menghadapi berbagai persoalan struktural medusa88 seperti ekonomi biaya tinggi, ketidakpastian hukum, kualitas sumber daya manusia yang belum terampil, dan konektivitas antarwilayah yang belum terjalin baik12.
- Tingkat kepercayaan bisnis di Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
- Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan:
- Perubahan iklim, seperti prediksi terjadinya La Nina hingga 2025, dapat mengancam produksi pangan nasional, khususnya padi. Ketergantungan pada impor pangan juga menjadi ancaman besar bagi kemandirian pangan Indonesia.
- Kesenjangan Akses Internet:
- Meskipun 82,6 persen penduduk daerah tertinggal telah terhubung internet, kesenjangan akses internet tetap menjadi penghalang utama untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital.
- Defisit Anggaran:
- RAPBN 2025 diproyeksikan akan mengalami defisit sebesar Rp555,7 triliun atau 2,29 persen dari PDB. Hal ini menunjukkan tantangan besar dalam mengelola anggaran negara di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun yang krusial bagi Indonesia dalam menavigasi peluang dan tantangan ekonomi. Dengan target pertumbuhan ekonomi yang moderat dan berbagai proyek strategis seperti IKN Nusantara, Indonesia memiliki potensi untuk mencapai pertumbuhan yang signifikan. Namun, tantangan struktural, penurunan kelas menengah, dan perubahan iklim menjadi faktor yang perlu diantisipasi dan diatasi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.